tsailun

Ts’ailun dan Sumbangsihnya terhadap Peradaban Dunia

Nama Ts’ai Lun mungkin terdengar asing di telinga para pembaca. Namun siapa sangka, sosok yang jarang diketahui ini adalah orang yang sangat mempengaruhi peradaban manusia. 

Oleh Ays Adila

Dalam sejarah peradaban manusia, penggunaan kertas begitu penting. Namun jika kita menimbang fakta tersebut, maka cukup mengherankan karena sangat jarang buku-buku sejarah maupun ensiklopedia yang menyebutkan nama Ts’ai Lun ‘Sang Penemu Kertas’ yang pernah hidup pada masa Dinasti Han.

Tulisan memang telah lama dikenal dalam sejarah manusia. Akan tetapi sebelum ditemukannya kertas manusia mengalami kesulitan dalam memanajemen tulisan mereka sedangkan informasi atau ilmu pengetahuan serta komunikasi tertulis banyak yang harus disampaikan ataupun disimpan. Segala kegiatan tertulis tersebut mereka lakukan dengan cara memahat dinding-dinding gua, batu, tulang, logam, lempengan kayu, kulit binatang bahkan di kulit manusia. Seiring berkembangnya pola pikir manusia, media tulis di atas dirasa sangat tidak praktis dan kurang efisien, sedangkan kebutuhan tulis-menulis juga semakin banyak. Kesulitan tersebut lantas membuat manusia berlomba-lomba untuk menemukan jalan keluar

Pada tahun 250-200 SM Mesir adalah bangsa pertama yang mempelopori penggunaan media tulis yang praktis dan efisien. Orang Mesir menggunakan media tulis yang menyerupai kertas dewasa ini, yaitu media yang menggunakan bahan dari pohon Papirus. Kulit tanaman ini dikupas tipis-tipis kemudian antara ujung kupasan dihimpitkan lalu dipres dan dikeringkan. Hasilnya berwarna kecoklatan.  Dengan media inilah orang mesir menulis. Namun karena Papirus sulit didapatkan, akhirnya memicu banyak orang di seluruh dunia untuk mencari media tulis yang dapat diperoleh dan diproduksi dengan mudah.

Kemudian pada tahun 105 M dunia seakan terbebas dari kesulitan besar dengan ditemukanya kertas oleh Ts’ai Lun. Namun dengan mengingat begitu pentingnya kegunaan kertas bagi manusia, cukup mengherankan lantaran namanya sangat asing di telinga banyak orang.  Ts’ai Lun, Sang penemu kertas yang nyaris tidak dikenal dan jarang dicantumkan dalam buku-buku sejarah maupun ensiklopedia. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa Ts’ai Lun hanyalah figur dongeng yang tidak bisa diketahui keberadaanya. Namun setelah ditelusuri dengan saksama, Ts’ai Lun adalah sosok yang benar-benar ada, dibuktikan dengan adanya catatan tentang temuan Ts’ai Lun yang termuat dalam penulisan resmi Dinasti Han.

Patung Ts’ailun (Sumber: Penemu.co)

Meskipun tidak banyak catatan yang menjelaskan tentang kehidupan Ts’ai Lun. Namun dapat diketahui ia adalah seorang kasim yang mempersembahkan kertas pada Kaisar Ho Ti pada tahun 105 M. Kaisar teramat senang dengan penemuannya, sehingga ia diangkat pangkatnya dan mendapatkan gelar kebangsawanan. Ia menjadi kaya raya, namun tak lama kemudian ia terlibat dalam sebuah intrik istana yang membuat dirinya jatuh. Catatan-catatan Tiongkok menyebutkan setelah nama baiknya tercemar dan didepak Ts’ai Lun mandi dengan mengenakan jubah mandinya yang terindah, kemudian menenggak racun.

Sebelum ditemukannya kertas oleh Ts’ai Lun orang-orang Tiongkok menggunakan Bambu dan Sutra sebagai media tulis-menulis. Bambu adalah media tulis yang tidak praktis karena bobotnya yang terlalu berat. Sutra juga terlalu mewah apabila digunakan untuk tulis-menulis mengenai kepentingan umum. Perjalanan Ts’ai Lun menemukan kertas bermula ketika Kaisar memberinya setumpuk dokumen untuk ia proses di rumah. Dokumen-dokumen itu diukir di atas potongan bambu, yang nantinya akan dibawa oleh pengangkut dengan membawa gerobak yang ditarik kerbau. Di tengah perjalanan, kerbau tersebut terjatuh karena mengangkut potongan-potongan bambu yang terlalu berat.

Baca Juga :   Sejarah Perjalanan Ke Barat Mengambil Kitab Suci

Ts’ai Lun berpikir bahwa media tulis ini sama sekali tidak efisien. Sepanjang jalan ia berpikir kemudian ia menemukan rami dan mendapat ide bahwa tumbuhan itu bisa berguna. Rami terlalu kasar dan longgar, lalu ia teringat dengan wol dari sisa kepompong sutra yang mungkin berguna. Dengan bantuan pelayan ia mengumpulkan bahan-bahan tersebut ditambah jaring ikan dan kain. Bahan tersebut dipotong dengan halus kemudian dimasak. Hasilnya ditumbuk dengan campuran tepung dan dilarutkan dalam air sebelum ditambahkan jenis tepung lainya. Ketika adonan itu diangkat, ia terpisah menjadi beberapa lapisan kain. Setelah kering akhirnya menjadi lembaran-lembaran kertas. Metode pembuatan kertas dari Ts’ai Lun membuat kegiatan tulis-menulis menjadi lebih nyaman.

Teknik pembuatan kertas oleh Ts’ai Lun, pada masa Dinasti Han Timur (Sumber:Tionghoa.info)

Pada abad ke-2, kertas yang dibuat dari serat tanaman itu menggantikan kertas dari bambu dan sutra yang paling banyak digunakan di Tiongkok saat itu. Setelah ia memperbaiki prosesnya, pembuatan kertas menjadi industri kerajinan independen di Tiongkok. Penggunaan kertas memungkinkan literatur dan catatan sejarah disimpan dengan baik. 

Dalam jangka waktu yang lama Tiongkok merahasiakan metode pembuatan kertas. Namun sekitar tahun 610 M pengetahuan ini mulai dibawa ke Korea dan Jepang oleh para Pendeta Budha. Metode pembuatan kertas semakin meluas pada 751 M saat pasukan Dinasti Tang dikalahkan oleh orang-orang Arab pada pertempuran Talas. Tawanan-tawanan perang itu mengajarkan bagaimana cara pembuatan kertas, tak butuh waktu lama kertas sudah diproduksi di Baghdad dan Samarkand. Pembuatan kertas meluas ke seluruh arab, orang-orang arab menggunakan kertas untuk menulis ayat-ayat suci dan mengabadikan karya-karya dan baru abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Setelah penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pemakaian kertas mulai berkembang dan menggantikan kulit Kambing sebagai media tulis-menulis. Sedangkan di Indonesia sendiri kertas dibuat pertama kali pada abad ke-7 dari kulit kayu pohon yang digunakan untuk pembelajaran agama Budha oleh para Biksu.

Penemuan cara memproduksi kertas adalah pekerjaan yang luar biasa, mengingat orang-orang Tiongkok tidak pernah memiliki kemampuan untuk memproduksinya. Namun penemuan Ts’ai Lun merombak keadaan itu. Ia dapat memproduksi kertas dengan sejumlah bahan yang tersedia. Namun, setelah hampir dua ribu tahun dari pertama kalinya kertas ditemukan di sana, kini Tiongkok menjadi negara dengan produksi kertas terbanyak di dunia. Nyaris seluruh bahan-bahan pembuatan kertas diimpor dari sana. 

Dengan ditemukanya kertas, kemajuan zaman berkembang dengan pesat. Tidak hanya sebagai media komunikasi tertulis, kertas juga digunakan untuk menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan serta memiliki banyak kegunaan lainya yang sangat mendukung perkembangan peradaban di dunia. Tanpa adanya penemuan kertas, peradaban dunia tidak akan seperti saat ini.

Hart, Michael H. 1978, 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh Sepanjang Masa

Jian, Li. 2016, Cai Lun the Creator of Paper

Kurlansky, Mark. 2016, Paper: Paging Through History

Tan, Herman. 2017, Cai Lun: Penemu Kertas Asal Tiongkok

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts