Persija Sebagai Klub Pemersatu Masyarakat Jakarta

Persija adalah singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta, yang berbasis di DKI Jakarta. Klub ini didirikan pada 28 November 1928, tepat sebulan setelah sumpah pemuda dengan nama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). Lantas mengapa klub yang berjuluk Macan Kemayoran ini sekarang disebut Persija?. Artikel ini membahas garis besar perjalanan VIJ hingga berubah nama menjadi Persija.

Oleh : Laurence Hizkia de Sylva

Awalnya, VIJ lahir dari semangat pergerakan dan keinginan kuat penduduk pribumi untuk merdeka. Seperti yang dilansir pada Koran Pemandangan di tahun 1938, yang membahas berdirinya Voetbalbond Indonesische Jacatra dalam sebuah tulisan yang berjudul Riwajat VIJ di edisi khusus “Sepoeloeh Tahoen VIJ” pada tahun 1938. 

Tulisan tersebut memaparkan bahwa VIJ lahir dari ide Soeri dan A. Alie, yang keduanya mempunyai keinginan membuat bond yang khusus menampung para atlet sepakbola dan klub lokal di Batavia.

Tujuan dasar dari pembentukan bond tersebut adalah sebagai wadah persatuan klub-klub lokal yang sudah banyak tersebar di Batavia sekaligus menjadi salah satu alat perjuangan menuju kemerdekaan melalui jalur sepak bola yang kian populer di seluruh penjuru Nusantara. Taring VIJ semakin terlihat setelah perwakilan mereka terlibat dalam rapat-rapat pembentukan awal PSSI di gedung Binnehoft, kawasan Kramat, Jakarta. 

Sumber: Bola.com

Dalam sebuah kongres pada 19 April 1930 yang dihadiri delapan perserikatan: VIJ, BIVB (Bandung), SIVB (Surabaya), MVB (Madiun), VVB (Surakarta), MIVB (Magelang), dan PSM (Yogyakarta), secara resmi berdirilah PSSI dengan Ir.Soeratin sebagai pemimpinnya. 

Prestasi VIJ di awal era 1930-an bisa dibilang sangat mentereng lewat pemain-pemainnya mereka bisa merajai kompetisi resmi PSSI di tahun 1931, 1934, dan 1938. Prestasi VIJ sebelum kemerdekaan memang menjadi tonggak kebangkitan sepak bola di Jakarta.

Situasi politik di Indonesia berubah saat Jepang datang pada tahun 1942, sebagai penjajah baru menggantikan Belanda. Sebagai pendatang yang menjadi penguasa baru, Jepang berusaha menghilangkan ketergantungan orang Indonesia dari segala hal yang berbau Belanda, termasuk bahasa yang digunakan. Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia, pemerintahan baru Jepang memperbolehkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dan melarang penggunaan Bahasa Belanda. 

Sehingga pada bulan Mei 1942, VIJ resmi mengganti nama menjadi Persatoean Sepakraga Indonesia Djakarta, yang disingkat menjadi Persidja. Bergantinya nama VIJ menjadi Persija tidak mengubah tatanan organisasi bond yang sudah terbentuk sejak dulu. Anggotanya pun masih sama seperti ketika bernama VIJ.

Sumber Persija.id

Untuk kali ini Persija tidak hanya merekrut orang dari pribumi saja untuk menjadi anggotanya. Sesuai dengan kemauan pemerintah Jepang yang ingin membuat Asia Raya. Maka Persija membuka pintu kepada klub sepakbola bangsa Asia lainnya yang ada di Jakarta. Masuklah Chung Hua (Tionghoa), Al Foetoewah (Arab), Bintang Timoer (Maluku) untuk bergabung ke dalam Persija.

Ucapan dari Soekarno untuk ulang tahun Persija yang ke 30 tahun .Sumber : Buku Gue Persija

Nama Persija sebenarnya sudah pernah dicetuskan oleh seorang pembaca surat kabar Pemandangan di tahun 1933. Orang tersebut menginginkan bond sepakbola orang pribumi yang ada di tanah Betawi, yaitu VIJ, PPVIM Meester Cornelis, dan PSITT Tanah Tinggi untuk melebur dengan nama Persatoean Sepakraga Indonesia Jacatra.

Saran perubahan nama dari VIJ menjadi Persija itu sudah muncul sejak tahun 1933, hanya saja baru resmi berganti nama pada 1942 saat Jepang mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda. Hingga saat ini Persija telah bertransformasi menjadi salah satu klub professional terbaik di Indonesia, dan telah mengukir sejarah dengan sebelas gelar juara liga Indonesia.

Baca Juga :   Sepakbola Kanada: Dari Bergantung Pada Kompetisi Negara Tetangga Hingga Mendirikan Kompetisi di Negara Sendiri

Daftar Pustaka

Yosia, Ario. (2014). Gue Persija. Jakarta: PT. Tunas Bola

Rinaldi, Dedi. (2014). Jas merah: Sisi lain sejarah sepak bola nasional. Jakarta: PT. Tunas Bola

History Pemain (persija.id)

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts