Periode Pertama Islam Memasuki Anak Benua India

Anak Benua India merujuk pada daerah yang terletak di sebelah Timur jazirah Arab. Letaknya yang dekat dekat dengan pusat peradaban Islam menjadikannya sebagai salah satu tujuan penyebaran agama Islam oleh bangsa Arab. Peperangan adalah cara penyebaran ajaran dan pengaruh Islam yang dibawa oleh bangsa Arab pada awal mula terbentuk Islam yang sempurna (ajaran Muhammad).

Oleh : Andi Muh. Farhan Alfiansah

Kemunculan cendekiawan dan panglima perang kuat Muslim serta ambisi Muhammad untuk menyebarkan ajaran Islam merupakan alasan fundamental agama Islam menyebar hingga ke seluruh dunia termasuk India. Islam dari Arab memasuki India karena adanya berbagai pengalihan kekuasaan wilayah akibat peperangan. Walaupun demikian, kontak antara orang Arab dan India sudah terjalin lewat perdagangan sebelum adanya berbagai perebutan kekuasaan. Namun, karena kuatnya pondasi agama dan kebudayaan Hindu, tidak banyak pengaruh Islam yang masuk ke India lewat jalur perdagangan.

Pada awal abad ke-7 Masehi, para pedagang dari Arab sudah berdatangan ke wilayah pesisir barat India. Kapal dagang berdatangan untuk menjual rempah-rempah serta emas. Kapal dagang tersebut tidak hanya berisi pedagang tetapi ikut serta juga pendakwah yang mengajarkan Islam kepada penduduk India. Agaknya memang sulit menyebar ajaran Islam di tanah Hindustan yang sudah teguh pada ajaran nenek moyangnya. Namun, para pendakwah menyebarkan agama Islam lewat ide-ide atau ajaran Sufi yang terkesan magis sehingga lebih menarik bagi orang India kala itu. Ajaran Sufi akhirnya dapat diterima oleh kalangan masyarakat pedalaman India. Selain pedagang Arab yang datang ke India, ada juga beberapa orang India yang dengan sengaja berangkat ke tanah Arab untuk mempelajari Islam. Bahkan diriwayatkan ada orang India yang secara langsung bertemu dengan Nabi Muhammad untuk mendapatkan ajaran Islam secara langsung ke Arab.

PEMBAHASAN

Masuknya agama Islam ke India terjadi selama beberapa periode. Tidak semudah bangsa Arya yang menyebarkan budayanya langsung di India, penyebar Islam di India sempat mengalami kegagalan karena kekalahan perang. Penyebaran agama Islam di India pertama kali terjadi pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin khususnya Umar dan Utsman. Selanjutnya, mulailah berbagai bangsa seperti Turki dan Afghanistan yang memperluas pengaruhnya ke India. Penyebaran agama Islam di India dipengaruhi oleh pasang-surutnya kekuasaan kekhalifahan dan dinasti Islam di Timur Tengah. 

Keadaan sosial di India sebelum datangnya Islam tentu masih terpengaruh dengan kebudayaan yang dibawa oleh bangsa Arya yaitu adanya sistem kasta. Empat kasta tersebut adalah Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Kasta Brahmana ialah golongan masyarakat yang berada di lingkup kerajaan dan pemuka agama, Ksatria ialah kalangan prajurit, Waisya adalah pekerja, dan Sudra ialah budak. Kasta ini berpengaruh terhadap pekerjaan sehingga memunculkan tingkatan sosial. Kasta juga sangat memengaruhi perkawinan. Tidak boleh ada perkawinan antar kasta. Selain itu, adanya praktik poligami yang membolehkan laki-laki menikah lebih dari satu kali dan wanita tidak boleh menikah lebih dari satu kali sekalipun berstatus janda. Orang dari kasta bawah yang merasa tertindas akhirnya banyak yang berusaha memerangi kerajaan dan turut membantu pasukan Muslim.

Islam di India Sebelum Periode Muhammad

Pada abad ke-7 Masehi sebelum periode awal masuknya Islam ke India, wilayah Utara India dikuasai oleh kerajaan Harshawardhana. Kerajaan tersebut mencapai masa kejayaan pada abad ke-7  (606-647 Masehi) dengan membawahi wilayah Punjab, Rajasthan, Gujarat, Benggala, dan Orissa. Sistem kerajaan dipimpin oleh pemimpin mutlak yaitu raja. Raja memegang semua peranan dalam suatu negara pada bagian eksekutif, legislatif, bahkan yudikatif. Dapat dikatakan bahwa pemerintahan raja bersifat diktator. Penerus raja juga berasal dari keturunan raja. Kerajaan Harshawardhana mulai runtuh di abad ke-7 Masehi sepeninggal Maharaja Harshawardhana. Terjadi perebutan kekuasaan oleh anak-anaknya sehingga terjadi perpecahan. Sejak itu, tidak ada lagi kerajaan besar di India, hanya kerajaan-kerajaan kecil saja yang berasal dari kerajaan Harshawardhana di Kannauj antara lain, Nepal, Assam, Sind, Afghanistan, Bangla, Malva, Palva, Panda, Chola, dan lainnya.

Baca Juga :   Nurburgring dan Cerita Sang Neraka Hijau

Kondisi ekonomi India sebelum masuknya Islam berorientasi di sektor agraris. Akan tetapi, sektor industri di India juga sudah maju, berfokus pada industri kapas yang menjadi komoditas utama dengan wilayah industri berada di Gujarat dan Bangla. Perekonomian India saat itu cenderung stabil sehingga masyarakat kalangan pekerja juga sejahtera. Hal ini yang menjadikan pasukan Muslim pada awal masuk ke India mengalami kekalahan karena kondisi ekonomi sehingga menjadikan kuatnya militer India saat itu.

Masuknya Islam ke India Periode Muhammad (630 Masehi)

Terdapat dua teori terkait hubungan antara Nabi Muhammad dan India. Nabi Muhammad tidak secara langsung menyiarkan agama Islam ke India, melainkan para pedagang dari India yang berdatangan ke Arab untuk berdagang. Muhammad sudah mengetahui tentang keberadaan India. Beliau dan orang Arab menyebut India sebagai Al-Hind atau Hind dan Sind. Muhammad memerintah umatnya untuk menyebarkan Islam ke luar tanah Arab pada saat Muhammad telah menyatukan dua kota besar dan suci umat Islam yaitu Mekkah dan Madinah. Muhammad pernah bersabda “Terdapat dua kelompok dari umatku yang akan Allah selamatkan dari siksa Api Neraka, yaitu mereka yang ikut berjihad (perang) ke Hind (India) dan mereka yang menjadi tentara Isa putra Maryam” (Hadis Riawayat Nasa’i). Bukti adanya interaksi Muhammad dengan India adalah dengan adanya hadis ini. Akan tetapi, banyak pakar Musim yang masih mendebatkan hadis ini. Ada yang menyebut bahwa perang Hind yang dimaksud ialah saat pasukan Muawiyah menyerang India atau saat-saat akhir zaman karena berkorelasi dengan perang bersama Masih (Isa) pada akhir zaman.

Terdapat suku Jat di India yang memang sudah sejak lama memiliki kontak dagang dengan bangsa Arab di Hijaz (Barat Laut Arab Saudi). Suku Jat sering berinteraksi dengan bangsa Arab, bahkan diriwayatkan bahwa suku Jat sekali pernah mengobati istri Nabi Muhammad, yaitu Siti Aisyah. Karena mengetahui kebesaran nama Muhammad di Arab, seorang raja Chera di Kodungallur, dari pesisir Malabar yaitu Cheraman Perumal datang ke tanah Arab dengan tujuan bertemu Muhammad. Cheraman mendengar kebesaran Muhammad dari pedagang India yang memiliki kontak dagang dengan Arab. Cheraman akhirnya masuk Islam setelah kunjungannya ke Arab. Hal ini menandakan awalan dari menyebarnya agama Islam ke India. Nama Cheraman dijadikan nama masjid tertua di India yaitu Masjid Cheraman Juma di Kodungallur, Kerala, India.

Masuknya Islam ke India Periode Kekhalifahan Rasyidin (643-661 Masehi)

Setelah penyatuan Mekkah dan Madinah di masa kekhalifahan Abu Bakar, Nabi Muhammad memberikan perintah untuk menyebarkan Islam ke penjuru dunia. Khalifah saat itu, Umar Bin Khattab segera mengirim dua pasukannya ke Persia dan ke Hind. Pasukan yang datang ke Hind dipimpin oleh Abu Al-Mughira. Pada tahun 22 Hijriyah atau 643-644 Masehi, pasukan Umar Bin Khattab yang ada di Persia maupun India menyerang. Pasukan Abu Al-Mughira tak berhasil mengalahkan India dikarenakan sebelum datangnya pasukan, tentara Muslim sudah dihadang oleh tentara Hind di lautan. Pasukan Umar tidak terlalu menguasai taktik perang di laut sehingga mereka terpaksa mundur kembali. Sejak itu, Umar Bin Khattab beserta pasukan tidak lagi berperang di laut. Pada tahun yang sama, pasukan Umar Bin Khattab yang dipimpin oleh Abdullah bin Amat Rabbi ke India dan berhasil menduduki wilayah Kirman, Sizistan, hingga Mekran. Pendudukan ini dilakukan untuk menyebarkan agama Islam di India.

Baca Juga :   Republik Weimar: Bentuk Kegagalan Pengimplementasian Demokrasi

Berbeda dengan Umar Bin Khattab, khalifah berikutnya yaitu Utsman Bin Affan berusaha memperluas wilayahnya dengan cara non-perang. Di bawah perintah Utsman Bin Affan, Hakim Bin Jabalah mempelajari cakupan kekuasaan kekhalifahan Utsman. Ia mempelajari kebudayaan di wilayah yang dikuasai. Sama seperti Utsman, khalifah terakhir yaitu Ali Bin Abi Thalib juga melakukan hal yang sama. Ia memerintahkan Al-Haris Bin Murrah untuk melakukan kajian terkait wilayah yang dikuasai. Kajian yang dilakukan ialah riset atas budaya, gejala sosial, masyarakat, serta jalan darat menuju India. Pada akhirnya, Islam dengan mudah menyebar di sebagian kecil wilayah India bagian Barat, terutama di kalangan masyarakat bawah. Sejak saat itu, banyak masyarakat India yang pindah agama menjadi Muslim dan masyarakat Arab juga banyak yang menetap di beberapa wilayah di bagian kecil India.

Daftar Pustaka

Bosworth, Clifford Edmund. Dinasti-dinasti Islam. Terjemahan Ilyas Hasan. Bandung: Penerbit Mizan, 1993.

Faldi, Ahmad. 2020. Akulturasi Budaya Islam dan India: Tinjauan Historis terhadap Dialektika Kebudayaan Islam di India. Warisan, 1 (2), hal. 46-54.

Panakkal, Abbas. 2018. The Chronicle of Waqf and Inception of Mosques in Malabar: A Study Based on Qissat Manuscript. Intellectual Discourse, Vol. 26 (Special Issue), hal. 1167-1189.

Qadafy, Zayn Mu’ammar. 2015. Peradaban Islam di India-Pakistan. Al Murabbi, 1 (2), hal. 1-10.

Sadari. 2020. Asimilasi Spektrum Peradaban Islam dan Keberislaman di India. Misykat. 5 (1), hal. 73-100.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts