Indianapolis; Tempat Sakral Bagi Para Pembalap

Lomba balapan kendaraan bermotor merupakan sebuah aktivitas olahraga yang telah muncul sejak tahun 1890-an. Para peserta balapan pada saat itu merupakan para konglomerat yang menggunakan  uang yang dimilikinya untuk membeli kendaraan untuk digunakan dalam balapan ini. Dalam penyelenggaraan sebuah balapan ini memerlukan sebuah sirkuit atau lintasan yang dilalui oleh para pembalap. Salah satu lintasan balap yang telah dianggap sakral dan ikonik di dalam dunia adalah Indianapolis. Lantas, bagaimana sirkuit Indianapolis ini mendapatkan statusnya ini di dalam dunia balapan?

Oleh : Muhammad Dicky Syaifudin

Indianapolis Motor Speedway merupakan sebuah lintasan balap yang berlokasi di Speedway, Indiana, Amerika Serikat. Lintasan ini merupakan fasilitas olahraga terbesar di dunia dengan dapat menampung kapasitas penonton sebesar 257.325 orang. Indianapolis juga menjadi bagian ke dalam Triple Crown dalam dunia balap. Triple Crown sendiri merupakan sebuah prestasi bagi pembalap yang dapat memenangkan balapan pada tiga kejuaraan berbeda di tiga lintasan balap ikonik yang berbeda. Ketiga kejuaraan ini meliputi Monaco Grand Prix di sirkuit Monte Carlo, Indianapolis 500 di sirkuit Indianapolis, dan 24 Hours of Le Mans di sirkuit De la Sarthe. Pencapaian ini hanya pernah diraih oleh satu pembalap asal Inggris, yakni Graham Hill.

Sirkuit Indianapolis dibangun pada 15 Maret 1909 yang membuatnya menjadi sirkuit permanen ketiga tertua di dunia, setelah Brooklands dan Milwaukee Mile. Pembangunan sirkuit ini digagas oleh dua orang pebisnis lokal bernama Carl G. Fisher dan James Allison. Sirkuit ini memiliki julukan The Brickyard karena pada saat itu sirkuit ini memakai batu bata sebagai permukaan lintasannya.  Pada awalnya, pembangunan sirkuit ini bertujuan untuk digunakan untuk menguji mobil serta balapan dengan lebih aman karena pada saat itu balapan masih banyak dilakukan di jalanan umum yang sangat berbahaya. 

56217.jpg

Carl G.Fisher, Pebisnis lokal Indiana yang menjadi salah satu penggagas berdirinya sirkuit Indianapolis (Sumber: Whitaker, Sigur E. 2018. The Indianapolis Automobile Industry: A History 1893-1939. North Carolina: Mcfarland & Company Inc Publishers. Hal 14. )

Pada 14 Agustus 1909, sirkuit Indianapolis mengadakan balapan pertamanya berupa balapan motor yang diselenggarakan oleh Federation of American Motorcylist (FAM) dengan balapan berlangsung selama dua hari. Balapan ini dimenangkan oleh Barney Oldfield. Pada 1911, format balapan di Indianapolis diubah dan hanya berlangsung selama satu hari serta berjarak 500 mil atau 1.609 kilometer. Balapan ini sekarang dengan nama Indianapolis 500 dan diselenggarakan setiap tahun sampai saat ini. Balapan menggunakan format yang baru diubah ini pertama diselenggarakan pada 30 Mei 1911. Ray Harroun keluar sebagai pemenang dalam balapan ini dengan waktu 6 jam 42 menit dengan kecepatan rata-rata sebesar 74.6 mil atau 120.1 kilometer per jam. 

56218.jpg

Ray Harroun memenangkan Indianapolis 500 pertama dengan mengendarai mobil Marmon Wasp. (Sumber: Whitaker, Sigur E. 2018. The Indianapolis Automobile Industry: A History 1893-1939. North Carolina: Mcfarland & Company Inc Publishers. Hal 84.)

Pada tanggal 9 September 1916, sirkuit Indianapolis menyelenggarakan sebuah balapan yang dinamakan Harvest Auto Racing Classic. Balapan ini terbagi dalam 3 kategori balapan, yakni 20, 50, dan 100 mil. Ketiga kategori balapan ini disapu habis oleh Johnny Aitken yang mengendarai mobil Peugeot. Ajang balapan ini menjadi balapan terakhir selain Indianapolis 500 yang diselenggarakan di sirkuit Indianapolis selama 78 tahun. Pada saat Perang Dunia I terjadi, kegiatan balapan di Indianapolis ikut terhenti dan dialihfungsikan sebagai tempat perbaikan pesawat serta tempat pengisian bahan bakar. 

Baca Juga :   Pertempuran Malazgirt; Masuknya Bangsa Turk ke Semenanjung Anatolia

Ketika Perang Dunia I berakhir, balapan di Indianapolis kembali dilangsungkan. Mobil-mobil yang mengikuti balapan ini juga mempunyai kecepatan yang lebih besar daripada sebelumnya. Pada Indianapolis 500 edisi tahun 1925, Pete DePaolo menjadi pembalap pertama yang dapat mencapai kecepatan 100 mil per jam. Tingginya kecepatan mobil yang mengikuti balapan di Indianapolis ini menjadikan sirkuit ini banyak memakan korban jiwa. Pada kurun waktu 1931 sampai 1935, lima belas pembalap tewas ketika berkompetisi di Indianapolis. Kondisi ini membuat pihak pengurus Indianapolis mulai untuk mengganti permukaan sirkuit dari batu bata menjadi aspal. Hanya bagian garis finish yang sampai sekarang masih memiliki permukaan batu bata. 

Memasuki tahun 1940-an, Indianapolis masih memerlukan peningkatan pada fasilitas yang dimiliki. Selain, timbulnya konflik Perang Dunia II membuat kegiatan balapan sementara ditiadakan. Kedua faktor ini membuat kondisi sirkuit menjadi terbengkalai dan perlu renovasi dengan skala yang besar. Kondisi ini membuat pemilik sirkuit Indianapolis pada saat itu, Eddie Rickenbacker, memutuskan untuk menjual sirkuit ini. Namun, ia hanya bersedia menjual jika sirkuit ini tetap digunakan sebagai sebuah lintasan balap. Eddie pun akhirnya menjual kepada seorang pebisnis lokal bernama Tony Hulman pada 14 November 1945 dengan harga mencapai 750.000 USD. Tony pun langsung melakukan renovasi dan pemugaran terhadap sirkuit Indianapolis.

Pada 1946, balapan di Indianapolis akhirnya dapat berlangsung kembali setelah 3 tahun. Pada tanggal 1950, Indianapolis termasuk ke dalam ajang kejuaraan balap dunia Formula One. Hal ini berlangsung selama satu dekade dan berakhir pada 1960. Meskipun status sebagai kejuaraan dunia, pembalap-pembalap dari Formula One memilih untuk tidak ikut balapan di Indianapolis. Sebaliknya, pembalap-pembalap yang berasal dari Amerika tidak ada yang pernah mengikuti perlombaan F1 di luar Indianapolis. 

Memasuki tahun 1960-an, mobil bermesin belakang mulai menggeser dominasi mobil bermesin depan dalam balapan di Indianapolis. Mobil bermesin belakang ini mulai berkompetisi ketika pembalap-pembalap dari Formula One mulai ikut serta dalam balapan di Indianapolis. Dominasi mobil bermesin belakang pun dimulai ketika pembalap asal Skotlandia bernama Jim Clark yang telah meraih dua gelar juara dunia dalam Formula One tahun 1963 dan 1965 memenangkan Indianapolis 500 pada 1965 dengan mengendarai mobil Lotus 38. Sejak saat itu, hampir semua mobil balap yang berkompetisi di Indianapolis menggunakan mesin belakang.

Pada saat tahun 1970-an, pembalap yang berkompetisi di Indianapolis semuanya berjenis kelamin laki-laki. Hal ini berubah ketika penyelenggaraan Indianapolis 500 tahun 1977. Seorang pembalap perempuan bernama Janet Guthrie berhasil lolos tahap kualifikasi dan berhak mengikuti balapan tersebut. Dia sebenarnya telah mencoba untuk mengikuti kualifikasi di Indianapolis 500 setahun sebelumnya, tetapi gagal karena waktunya lebih lambat dari kompetitornya. Hal ini membuat para kompetitornya mengatakan bahwa ia gagal untuk kualifikasi karena ia merupakan seorang wanita. 

Kesuksesan yang dimiliki oleh Indianapolis masih berlangsung sampai sekarang. Indianapolis 500 telah berlangsung sebanyak 104 kali. Ajang balapan ini telah menjadi ikon bagi olahraga di Amerika serta telah memiliki tradisi yang dalam. Tradisi ini dapat dilihat ketika mobil-mobil yang berpartisipasi sebanyak 33 dan berbaris secara tiga banjar. Sebelum balapan ini dimulai, sebuah lagu yang berjudul Back Home Again in Indiana akan dinyanyikan. Tradisi ini telah berlangsung sejak balapan di Indianapolis dimulai kembali seusai Perang Dunia II. Pembalap yang berhasil memenangkan balapan di Indianapolis akan diberikan sebuah botol susu. Hal ini berbeda dengan ajang balapan pada umumnya yang memberikan minuman beralkohol kepada pembalap yang berhasil menyelesaikan balap di posisi tiga besar.

Baca Juga :   FC Barcelona dan Nasionalisme Catalonia

DAFTAR SUMBER

Garner, Art. 2014. Black Noon: The Year They Stopped the Indy 500. New York: St. Martin’s Press.

Leerhsen, Charles. 2011. Blood and Smoke: A True Tale of Mystery, Mayhem, and the Birth of the Indy 500. New York: Simon & Schuster Inc.

Reed, Terry. 2005. Indy: The Race and Ritual of The Indianapolis 500. Virginia: Potomac Books Inc.

Whitaker, Sigur E. 2018. The Indianapolis Automobile Industry: A History 1893-1939. North Carolina: Mcfarland & Company Inc Publishers.

Whitaker, Sigur E. 2011. James Allison: A Biography of he Engine Manufacturer and Indianapolis 500 Cofounder. North Carolina: Mcfarland & Company Inc Publishers.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts