Chelsea FC: Bermula dari Sebuah Stadion Atletik

Pada awalnya, pendiri Chelsea yaitu Gus dan Joseph Mears tidak ingin membentuk sebuah klub sepak bola melainkan membangun sebuah stadion. Stadion sepak bola yang mereka bangun awalnya merupakan sebuah lapangan atletik bernama Stamford Bridge Athletic Ground yang dibeli pada tahun 1904. 

Oleh Yakhin Maufa

Chelsea Football Club adalah nama sebuah klub sepak bola yang berbasis di kota London, Inggris. Klub sepak bola ini didirikan pada  tanggal 10 Maret 1905 di Fulham Road, London. Pada tanggal 10 Maret 2022 kemarin, Chelsea merayakan hari jadi yang ke 117 dengan koleksi 31 gelar juara di berbagai kompetisi domestik maupun internasional. 18 gelar juara diraih Chelsea dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Koleksi gelar juara ini menjadikan Chelsea sebagai salah satu klub sepak bola tersukses di Inggris. Gelar juara ini mungkin akan semakin bertambah melihat kondisi klub yang sehat secara finansial maupun manajemen.

Kesuksesan Chelsea dalam 20 tahun terakhir tidak lepas dari jasa raja minyak Rusia, Roman Abramovich. Jika melihat kembali perjalanan Chelsea bersama Roman Abramovich, banyak perubahan yang terjadi sejak diakuisisi pada bulan Juli 2003.  Skuad pemain yang semula hanya diisi pemain medioker seperti Carlo Cudicini atau Mario Melchiot berubah menjadi skuad bertabur bintang setelah beberapa pemain ternama seperti Sebastian Veron, Hernan Crespo, hingga Adrian Mutu merapat ke Stamford Bridge. Kedatangan pemain-pemain bintang membuat Chelsea langsung melesat seperti roket dan mampu bersaing dengan klub papan atas Inggris seperti Manchester United, Liverpool, atau Arsenal. Hasilnya, pada musim 2003/2004, Chelsea langsung menjadi  runner up di Liga Primer Inggris dan semifinalis Liga Champions Eropa. Semusim kemudian, trofi Liga Inggris 2004/2005 berhasil diboyong ke Stamford Bridge. 

Kesuksesan yang didapat dengan singkat dan perjalanan sejarah Chelsea yang tidak sementereng klub sepakbola raksasa Inggris lainnya membuat Chelsea sering dicap sebagai klub tanpa sejarah. Sebelum diambil alih oleh Roman Abramovich pada bulan Juli 2003, Chelsea hanyalah tim medioker yang kerap mengisi papan tengah liga Inggris. Tercatat, sebelum Juli 2003, Chelsea hanya mengoleksi 11 trofi domestik maupun kontinental. Pencapaian terbaiknya adalah menjuarai Piala Winners dan Piala Super Eropa 1997/1998. Walaupun demikian, Chelsea tetap memiliki sejarah dan cerita unik. Cerita unik ini tidak terlepas dari kehadiran Stadion markasnya yaitu Stamford Bridge. 

Pada awalnya, pendiri Chelsea yaitu Gus dan Joseph Mears tidak ingin membentuk sebuah klub sepak bola melainkan membangun sebuah stadion. Stadion sepak bola yang mereka bangun awalnya merupakan sebuah lapangan atletik bernama Stamford Bridge Athletic Ground yang dibeli pada tahun 1904. Setelah diakuisisi oleh Mears bersaudara, lapangan atletik ini langsung ditawar oleh perusahaan kereta api Inggris bernama Great Western Railway untuk dijadikan tempat penampungan batu bara. Namun penawaran ini ditolak oleh Mears bersaudara atas saran teman mereka bernama Fred Parker. Fred menyarankan mereka untuk tidak menjual lapangan atletik tersebut dan mengubahnya menjadi stadion sepak bola. Stadion sepak bola dirasa lebih memberikan keuntungan lewat sewa stadion kepada klub-klub sepak bola yang berbasis dekat stadion, salah satunya Fulham. Lapangan atletik Stamford Bridge pun disulap menjadi stadion sepak bola dengan kapasitas 100.000 penonton oleh bantuan arsitek terkenal Archibald Leitch. 

Namun, rencana Mears bersaudara tidak berjalan sesuai ekspektasi. Tawaran sewa stadion kepada pihak Fulham ditolak karena Fulham sudah memiliki Craven Cottage sebagai stadion markas yang telah berdiri sejak tahun 1896. Penolakan ini yang mendorong Mears bersaudara untuk mendirikan sebuah klub sepak bola sendiri. Akhirnya, setelah pertemuan di Rising Sun Pub pada tanggal 10 Maret 1905, Chelsea resmi eksis sebagai sebuah klub sepak bola. Sebelum menggunakan nama Chelsea, terdapat beberapa pertimbangan nama klub, mulai dari nama Stamford Bridge, London, maupun Kensington. Namun atas usulan Fred Parker, Chelsea yang merupakan nama sebuah daerah dekat stadion Stamford Bridge dipilih sebagai nama klub. Menurut Fred, nama Chelsea lebih dipilih untuk menghindari kesalahpahaman dengan nama medan pertempuran tahun 1066 di Yorkshire bernama Stamford Bridge.

Baca Juga :   FC Barcelona dan Nasionalisme Catalonia

Chelsea kemudian bergabung ke Southern League yang merupakan kompetisi regional bagi klub amatir dan semi profesional yang berbasis di wilayah barat daya Inggris, Midlands, dan Wales selatan atau  tingkat ke-7 dan 8 dalam kasta sepakbola Inggris sekarang. Bergabungnya Chelsea ke Southern League langsung menuai penolakan dari beberapa klub peserta Southern League termasuk Fulham. Beberapa pihak menganggap bahwa penolakan ini dikarenakan sudah banyak klub yang telah mewakili London di liga. Penolakan ini yang dipercaya sebagai pemantik rivalitas klub-klub asal London khususnya Chelsea dan Fulham. Akibat penolakan ini, Mears bersaudara beralih dan mendaftarkan klubnya ke liga profesional Inggris. Akhirnya, pertemuan yang diadakan di Hotel Tavistock, Covent Garden tanggal 29 Mei 1905 menghasilkan keputusan yang meresmikan Chelsea menjadi peserta Divisi Kedua Liga Inggris. Dari sinilah Chelsea memulai perjalanan di Liga profesional Inggris hingga beberapa kali berganti pemilik sebelum jatuh ke tangan Abramovich.

Pada tanggal 25 Mei 2022, Roman Abramovich resmi melepas Chelsea setelah terjadi kesepakatan dengan pebisnis asal Amerika Serikat, Todd Boehly dan konsorsiumnya sebesar 4,2 Miliar £ atau sekitar 78 Triliun Rupiah. Dilepasnya Chelsea ke Tood Boehly dan konsorsiumnya sebagai akibat dari pembekuan aset-aset Rusia di Inggris pasca operasi militer Rusia ke Ukraina. Keputusan Roman menjual Chelsea adalah keputusan terbaik untuk menyelamatkan eksistensi klub yang telah dia bangun selama 20 tahun. 

Terlepas dari sejarahnya yang kurang mentereng, Chelsea pantas disandingkan dengan klub bersejarah Inggris lainnya. Konsistensi untuk mempertahankan kualitas yang membuat Chelsea mampu bertahan di papan atas. Banyak klub yang memiliki sejarah mentereng tetapi tidak mampu mempertahankan kualitas hingga akhirnya tidak mampu bersaing. Hal ini membuktikan bahwa sejarah tidak berarti jika sebuah klub tidak mampu mempertahankan eksistensinya.

References

Kristianto, K. T. (2021, Mei 30). Jumlah Gelar Chelsea Usai Juara Liga Champions 2020-2021. Kompas.com. https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/30/05400048/jumlah-gelar-chelsea-usai-juara-liga-champions-2020-2021

Worrall, M., Barker, K., & Johnstone, D. (2013). Making History, Not Reliving It; A Decade of Roman’s Rules At Chelsea. Gate 17.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Related Posts