El Savador VS Honduras: Dari Perebutan Tiket Lolos Piala Dunia Hingga Pecahnya Perang 4 Hari

Oleh: Feri Ardiansyah 

Michael Brzoska dan Frederic S. Pearson dalam Arms and Warfare: Escalation, De-escalation, and Negotiation (1994) menyebut periode 1960-an menjadi masa-masa sulit dan menyedihkan bagi negara-negara di kawasan Amerika tengah termasuk Honduras dan El Salvador. 

Oleh: Feri Ardiansyah 

Berebut Satu Tiket Menuju Piala Dunia

Lambang timnas Honduras dan El Salvador. tirto.id/Sabit
Lambang Federasi Sepakbola El Salvador dan Honduras
Sumber: Tirto.id

Sepakbola adalah permainan yang sarat dengan hegemoni dan persaingan. Sepakbola juga sering digunakan untuk ajang penguatan sportivitas dan penguatan persahabatan. Akan tetapi sepakbola juga tidak luput dari kejadian panas dan keras baik dari dalam maupun luar lapangan. Hal tersebut salah satunya dibuktikan pada partai antara El Salvador melawan Honduras pada ajang kualifikasi Piala Dunia 1970 yang dihelat di benua Amerika, tepatnya di Meksiko. Kala itu konflik diluar lapangan telah membumbui pertandingan antara El Salvador dan Honduras. 

Kala itu El Savador dan Honduras tergabung dalam Konferderasi Sepakbola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibia. Saat itu slot bagi negara anggota CONCACAF hanya satu wakil saja, akan tetapi pada piala dunia 1970 dua wakil CONCACAF akan unjuk gigi karena Meksiko juga tampil dengan status tuan rumah. Pada babak kualifikasi pertama Honduras dan El Salvador berada di grup yang berbeda. Honduras berada di grup 3 bersama Kostarika dan Jamaica. Sedangkan El Salvador menempati grup 4 bersama Suriname dan Antillen Belanda, yang kini menjadi negara Aruba, Curacao dan Sint Maarten. Dan seperti yang telah diperkirakan, kedua negara tersebut lolos kualifikasi pertama dengan predikat juara grup, dan pada kualifikasi kedua dua negara ini bertemu.

Tepat pada tanggal 8 juni 1969, El Salvador dan Honduras memulai pertandingan leg I di Tegucigalpa, Honduras. Pertandingan dengan tensi tinggi tidak dapat dielakkan, setelah pada malam harinya para pemain El salvador mendapat intimidasi dari pendukung Honduras, hal itu juga yang menyebabkan konsentrasi para pemain El Salvador hancur, gol Roberto Cardona pada menit-menit akhir semakin menghancurkan mental para pemain El Savador, dan Honduras pun memenangkan pertandingan leg I dengan skor tipis 1-0. Kekalahan tersebut juga mengakibatkan salah satu pendukung El Salvador bunuh diri, dialah Amelia Bolanios, gadis berusia 18 tahun, yang menonton siaran langsung dari layar televisi, bunuh diri dengan menembakkan pistol ke dadanya. “Gadis belia itu tak tahan melihat tanah airnya dibuat bertekuk lutut,” dikutip dari Ryszard Kapuscinski dalam The Soccer War. Hal tersebut yang kemudian memicu kemarahan Pendukung El Salvador. Dalam laga leg 2 yang dihelat di San Salvador, Ibukota El Salvador. Tuan Rumah menggulung habis Honduras dengan skor telak 3-0.  Hasil tersebut mengharuskan adanya pertandingan penentu di tempat netral, karena pada waktu itu peraturan “Away Goal” atau gol tandang belum ada.

Perang El Savador dan Honduras sebab sepakbola Copyright: idntimes
Para Pemain El Salvador Rayakan Kemenangan pada Leg 2 Kualifikasi Piala dunia 1970
Sumber: Indosport.com

Pada tanggal 27 Juni 1969, Meksiko sebagai tempat perhelatan Piala Dunia kala itu dipilih menjadi venue pertandingan kedua negara bersitegang tersebut. Pada pertandingan ini, kedua negara memiliki ambisi untuk lolos ke kualifikasi ketiga, dan puncaknya ke Piala Dunia. Sejak awal pertandingan pun tersaji partai seru, babak pertama El Salvador unggul 2-1 atas Honduras lewat brace Juan Ramon Martinez dan dibalas satu oleh Jose Enrique lewat gol saltonya. Pada babak kedua Honduras berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Rigoberto Gomez yang memanfaatkan kesalahan kiper El Salvador. Hingga 90 Menit skor 2-2 pun terpampang di papan skor. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak extra time, petaka bagi Honduras pun hadir pada menit ke 11 atau menit ke 101. Mauricio “Pipo” Rodriguez berhasil memanfaatkan kelengahan bek Honduras yang tidak mampu menyapu bola hasil umpan terobosan, dan menceploskan bola untuk merubah skor menjadi 3-2 untuk El Salvador. Hasil tersebut menjadi hasil akhir, dan meloloskan El Salvador lolos ke babak ketiga kualifikasi atau Partai Final Kualifikasi.

Baca Juga :   Perkumpulan Sekar Rukun: Kiprah Pemuda Sunda Masa Pergerakan Nasional 1919-1931

Ketegangan Berujung Perang

Gerilyawan El Salvador tahun 1983
Tentara yang berjaga dalam The Football War
Sumber: bbc.com

Beberapa jam setelah pertandingan, Pemerintah El Salvador memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Honduras. Hal tersebut semakin menyulut api amarah antara kedua negara. Pada tanggal 3 Juli pesawat Honduras melakukan penyerangan terhadap Kota El Poy, El salvador. Kemudian pada 14 Juli 1969, pasukan udara El salvador pun menyerang balik Bandara Tegucigalpa, Honduras. Kemudian Honduras menyerang balik bandara San Salvador. Honduras terus menyerang lewat udara, sedangkan El Salvador lewat darat. Jarak 325 km dari Tegucigalpa ke San Salvador tak menyurutkan api perang antara kedua negara. Walau berhasil menguasai beberapa wilayah di Honduras, El Salvador tetap saja kecolongan lewat dibombardirnya Kota San Salvador oleh Honduras.

Kemudian kedua negara mulai kewalahan dengan perang ini, dan meminta bantuan terhadap Amerika Serikat, akan tetapi pihak Amerika Serikat justru menolaknya, dan berbanding terbalik Amerika justru menawarkan Perjanjian damai bagi kedua negara. Honduras pun setuju, akan tetapi Presiden El Salvador kala itu Sanchez Hernandez akan menyetujui kesepakatan tersebut asalkan warga El Savador di Honduras mendapatkan perlindungan. Lalu dibentuklah OAS (Organisasi Negara-negara Amerika) yang menjadi pengawas kesepakatan damai tersebut. Gencatan senjata berjalan efektif pada 18 Juli. El Salvador menarik mundur pasukan dan tim kemanusiaan OAS mulai memastikan keamanan Salvadorans (Sebutan bagi warga El Salvador) di Negara Honduras. Perang itu pun berakhir dalam waktu 4 hari atau 100 jam tepat pada tanggal 18 Juli 1969.

Tepat pada 1970, El Salvador tampil di ajang Piala Dunia Meksiko, setelah mengalahkan Haiti dalam babak Final Kualifikasi Zona CONCACAF. dan tergabung  di Grup 1 bersama Belgia, Meksiko, dan Uni Soviet. Akan tetapi mereka harus puas menjadi juru kunci klasemen dan harus angkat koper lebih cepat. Salvador Mariona dkk harus kemasukan 9 gol tanpa memasukkan ke gawang lawan. Setelah Footbal war berakhir, status perang baru resmi berakhir saat kedua negara menandatangani kesepakatan damai pada 30 Oktober 1980. Meski begitu, hubungan baik tidak segera terbangun. Baru pada 2006 lalu, dua presiden dari masing-masing negara sepakat berdamai dengan berjabat tangan di atas garis perbatasan kedua negara.

Sumber Buku:

Aditya Nugroho, dkk. 2014. 20 Catatan Besar Piala Emas. Jakarta: Gagas Media.

Asep Ginanjar & Agung Harsya. 2010. 100+ Fakta Unik Piala Dunia. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Mahfud Ikhwan. 2019. Sepakbola Tak Akan Pulang. Yogyakarta: Shira Media.

D. S. Higham, Robins. 2003. One Hundred Years Of Air Powers and Aviation. Texas: Texas A&M University Press.

Sumber Artikel:

https://www.panditfootball.com/cerita/163183/FVA/700101/honduras-vs-el-salvador-football-is-war/3

https://www.bbc.com/indonesia/olahraga-48799947

https://historia.id/olahraga/articles/perang-sepakbola-P0LOP

https://tirto.id/gara-gara-sepakbola-honduras-dan-el-salvador-berperang-cNLX

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts