Si Bungsu Kesayangan Raja: Gayatri Sri Rajapatni Anak Bungsu dari Raja Terakhir Singosari dan Pembimbing Ratu Pertama Majapahit

Oleh: Irvan Maulana

Majapahit adalah salah satu kerajaan di Nusantara yang ber-ibu kota di Jawa Timur. Dikenal sebagai Kerajaan Terbesar yang berhasil menyatukan hampir seluruh Nusantara. Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Beliau menikahi keempat anak Kertanegara. Salah satunya yaitu si bungsu Gayatri. Dari pernikahannya ini, beliau dikarunia 1 orang putra yaitu Jayanegara dari Dara Pethak yang kelak menjadi penerus Kertanegara dan 2 orang putri yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat dari Gayatri. 

Di balik kemasyuran dan kebesaran Kerajaan Majapahit. Ada salah satu tokoh yang mungkin jarang dikenal juga dibahas oleh masyarakat awam. Padahal, beliau memilik peran yang penting dalam proses perkembangan Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan yang termasyur seperti yang sudah kita ketahui sekarang. Walaupun kurang dikenal oleh orang-orang awam. Sebenarnya banyak peninggalan-peninggal dari Kerajaan Majapahit yang dipersembahkan untuk dirinya, mulai dari arca, candi , hingga dalam Kitab Nagarakertagama. 

Replika arca Prajnaparamita gaya Jawa karya Biksu Ajahn Vimalo (Paul Hendrick) yang diduga penjelmaan sosok Gayatri. historia.id

Adalah watak Rajapatni Gayatri yang agung, sehingga mereka menjelma pemimpin besar sedunia, yang tiada tandingannya. Putri, menantu, dan cucunya menjadi raja dan ratu. Dialah yang menjadikan mereka penguasa dan mengawasi semua tindak tanduk mereka (Negarakrtagama, Bab 48)

Cuplikan dari kitab Negarakretagama inilah yang dipilih menjadi pembuka kisah hidup tentang Gayatri Rajapatni yang ditulis oleh mantan duta besar Kanada untuk Indonesia, Earl Drake. Siapa dan bagaimana peranan Gayatri Rajapatni dalam sejarah perjalanan kerajaan Majapahit hingga mencapai masa gemilangnya diungkap dengan gaya bahasa ringan dalam buku ini.

Rajapatni, begitu Puteri Gayatri dijuluki, menurut kakawin yang ditulis Prapanca itu, adalah satu dari empat Puteri Raja Kertanagara, raja terakhir Singhasari. “Putri Kertanagara cantik-cantik bagai bidadari. Sang Prameswari Tribuwana yang sulung, luput dari cela. Lalu Prameswari Mahadewi, rupawan tidak bertara. Prajnyaparamita Jayendradewi, cantik manis menawan hati. Gayatri, yang bungsu, paling terkasih, digelari Rajapatni,” catat Prapanca. 

Gayatri menghabiskan waktu kecilnya bersama gurunya Terenavindu untuk mempelajari kitab-kitab Buddhis tentang nalar, kajian, peribadatan, yoga, dan meditasi. Beliau mencintai pertunjukan rakyat dan lakon-lakon wayang yang banyak menyimpan kebijaksanaan-kebijaksanaan leluhur Jawa. Lakon kegemarannya adalah lakon lokal yakni Panji, karena lebih merasa lakon tersebut lebih membumi. Diceritakan ketika Singosari mengalami keruntuhan, Gayatri menyaksikan jenazah kedua orang tuanya, guru, dan para petinggi keraton, beliau tidak menangis atau panik. Gayatri berlutut di hadapan tubuh ayah dan ibunya, mencium dan mendoakan jiwa keduanya. Bersumpah untuk mengenangnya dan merawat apa yang telah diwariskannya. Setelah itu, dengan mengenakan busana pria Gayatri menyamar sebagai Ratna Sutawan agar lolos dari mata-mata kerajaan Kediri.

Ketika pada era Majapahit Gayatri pernah ditunjuk untuk melanjutkan takhta dari Jayanegara yang tewas ditikam oleh tabibnya sendiri. Tetapi, beliau menolak tawaran itu dan memberikannya kepada Puteri sulungnya Tribhuana Tunggadewi. Pada masa kekuasaan anaknya ini dia menjadi pembimbing (makalamanggalya) bagi putrinya dalam menjalankan roda pemerintahan Majapahit. Salah satu bimbingan yang diberikan Gayatri yaitu dalam pengangkatan Gadjah Mada sebagai Mahapatih Majapahit yang berlatar belakang seorang pemuda biasa. Ketika Gadjah Mada bermaksud menyingkirkan Adityawarman yang namanya kian dikenal pasca menaklukan Kerajaan Bali. Gayatri Rajapatni menengahi konflik ini dengan menempatkan Adityawarman sebagai Maharaja di bumi Malayu.

Kebesaran Gayatri ditunjukkan melalui berbagai penghormatan besar yang ditujukan kepadanya. Pertama, prasasti Penanggungan yang berangka tahun 1305 dikeluarkan oleh Raja Kertarajasa Jayawardhana yang berisi sanjungan dan pujian atas kecantikan Gayatri juga sebagai istri yang paling dikasihi oleh raja (Kertarajasa Jayawardhana). Kedua, dalam Negarakretagama pupuh 69 menyebutkan tentang percandian Rajapatni di Bayalangu yang dibangun pada tahun 1362 kemudian disebut sebagai Pradnyaparamitapuri. Dalam Negarakretagama dijelaskan juga mengenai pembuatan arca Gayatri sebagai Prajnaparamita (Dewi Pengetahuan) yang dipahat jauh lebih indah daripada arca-arca peringatan yang biasa dibuat. Pradnyaparamita merupakan salah satu aspek seorang Bodhisatwa, sehingga arca ini merupakan personifikasi kebijaksanaan yang sempurna sebagaimana dalam aliran Buddha Mahayana. Ketiga, penyelenggaraan upacara Sraddha (Ziarah) secara besar-besaran oleh kerajaan Majapahit yang diikuti oleh segenap rakyat Majapahit untuk mengenang dan menghormati Gayatri setelah 12 tahun kematiannya sebagaimana digambarkan dalam Negarakretagama.

Baca Juga :   Idi Amin: Pemimpin Gila Dari Uganda
Candi Boyolango atau Candi Gayatri yang terletak di Dukuh Dadapan, Desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Diduga sebagai tempat pendharmaan Gayatri Rajapatni. kebudayaan.kemdikbud.go.id

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Drake, Earl, and Manneke Budiman. Gayatri Rajapatni: perempuan di balik kejayaan Majapahit. Ombak, 2012.

Muljana, Slamet. Nagarakretagama dan tafsir sejarahnya. Bhratara Karya Aksara, 1979.

Carey, P dan Vincent Houben,. Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX, Kepustakaan Populer Gramedia. 2016

Jurnal

Darini, Ririn. “KIPRAH PEREMPUAN MAJAPAHIT DI RUANG POLITIK.”

Suhra, Sarifa. “POTRET PEREMPUAN DALAM RANAH POLITIK DI INDONESIA.” AN-NISA 11.1 (2019): 335-344.

Wahyudi, Deny Yudo. “GAYATRI DALAM SEJARAH SINGHASARI DAN MAJAPAHIT.” Jurnal Sejarah dan Budaya 7.2 (2015): 16-21.

Saraswati, Ufi. “KUASA PEREMPUAN DALAM SEJARAH INDONESIA KUNA.” Jurnal Sejarah dan Budaya 10.1 (2016): 112-120.

Artikel

https://tirto.id/sejarah-kerajaan-majapahit-negara-besar-yang-akhirnya-punah-dccY diakses Senin, 16 Maret 2020

https://tirto.id/takhta-majapahit-dan-bakti-tribhuwana-tunggadewi-kepada-ibu-cB9k diakses Senin, 16 Maret 2020

http://www.unair.ac.id/gayatri-rajapatni,-ibu-di-balik-sejarah-agung-majapahit-berita_1339.html diakses Senin, 16 Maret 2020

https://historia.id/kuno/articles/perempuan-di-balik-kejayaan-majapahit-vqjbJ diakses Senin, 16 Maret 2020

https://historia.id/kuno/articles/perempuan-di-singgasana-majapahit-P4W1M diakses Senin, 16 Maret 2020

https://www.femina.co.id/trending-topic/sejarah-kesetaraan-gender-di-era-kerajaan-nusantara diakses Senin, 16 Maret 2020

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/sekilas-tentang-perempuan-perempuan-hebat-pada-masa-klasik-nusantara/ diakses Senin, 16 Maret 2020

http://kmhdi.org/2018/04/sang-puteri-agung-namun-asing-gayatri-rajapatni-perempuan-dibalik-nama-besar-majapahit/ diakses Senin, 16 Maret 2020

http://blog.iain-tulungagung.ac.id/pkij/2018/12/31/gayatri-rajapatni-sebagai-pondasi-kebangsaan-indonesia/ diakses Senin, 16 Maret 2020

http://buddhazine.com/gayatri-rajapatni-perempuan-di-balik-kejayaan-majapahit/ diakses Senin, 16 Maret 2020 

http://kmhdi.org/2018/04/sang-puteri-agung-namun-asing-gayatri-rajapatni-perempuan-dibalik-nama-besar-majapahit/ diakses Senin, 16 Maret 2020

https://historia.id/kuno/articles/dari-sraddha-ke-sadran-P140g diakses Kamis, 14 Mei 2020

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/sejarah-candi-boyolangu/ diakses Kamis, 14 Mei 2020

Video

Catatan Sejarah. Mengenal Gayatri Rajapatni, Sosok Ibu Dibalik Keagungan Majapahit. https://www.youtube.com/watch?v=Fjqr7LM3WUw&t=90s ditonton Senin, 16 Maret 2020

Historisaurus. DIALAH IBU HEBAT DIBALIK KEJAYAAN MAJAPAHIT – GAYATRI RAJAPATNI. https://www.youtube.com/watch?v=qCAHOsXGC-E ditonton Senin, 16 Maret 2020

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts