Peran  Mahasiswa Terhadap Sosial Politik  di  Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk tertinggi no 3 di dunia, dengan jumlah penduduk lebih dari 271 juta jiwa, dengan suku, bahasa dan kebiasaan yang beragam  serta segala kekayaan alam  yang berlimpah. Dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dari segi sumber daya manusianya. Di negara yang heterogen ini, Indonesia memiliki landasan atau dasar negara yang mengatur kehidupan rakyat Indonesia yang sangat majemuk, terkhususnya dari segi sosial politik yang dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia yaitu Pancasila. Dasar negara Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia, menjadi pegangan setiap warga Indonesia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari terutama dalam kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan sosial politik masyarakatnya. 

Oleh Emerinsiana Maufa

Menurut pendapat beberapa ahli seperti Miriam Budiardjo, politik merupakan bermacam-macam kegiatan dalam study sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu yaitu tujuan yang menyangkut dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan pribadi (private goals). Dilihat dari perkembangan politik yang terjadi di Indonesia hingga saat ini, perpolitikan seakan-akan mengalami kemunduran. Hal ini dapat dilihat dari tingkat korupsi, kolusi dan nepotisme, ditambah dengan kinerja para legislator yang bisa dikatakan sangat tidak optimal. Dapat dilihat dari temuan survei SMRC terbaru (2016), menempatkan partai politik sebagai lembaga yang paling rendah mendapatkan kepercayaan masyarakat (52%). Angkanya jauh di bawah TNI (89%), Presiden (83%), dan KPK (82%). DPR sebagai lembaga yang menampung partai politik juga mendapatkan nilai yang rendah, yakni 58%. Mereka acuh dan apatis terhadap politik saat ini, dikarenakan memang banyak sekali kasus korupsi yang terjadi di bidang politik ini. Dari tahun ke tahun tingkat kasus korupsi terus meningkat, pada tahun 2014 di dapati total kerugian negara hingga mencapai 5,29 triliun. Sehingga sampai sekarang ini banyak dari kalangan generasi muda yang tidak tertarik untuk berpolitik, bahkan untuk terlibat pada saat pemilihan umum. Ironis memang, tetapi memang kenyataan itulah yang masih dirasakan pada masyarakat bawah, seakan-akan praktek seperti itu telah mendarah daging dalam kehidupan berpolitik masyarakat saat ini.

Melihat keadaan sosial politik di Indonesia yang semakin miris, tentunya diperlukan suatu perubahan. Perubahan yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan dalam hal ini peran pemudalah yang sangat dibutuhkan, khususnya peran mahasiswa. Karena mahasiswa merupakan aktor dalam pembangunan dan perubahan. Oleh karenanya, untuk menumbuhkembangkan itu diperlukan suatu peran mahasiswa dalam Sosial Politik, untuk sama-sama bergerak dalam satu tujuan yaitu membuat Indonesia maju, membuat perubahan bangsa ini menjadi baik dan lebih baik lagi.

Mahasiswa adalah sekelompok masyarakat yang sedang belajar dalam bidang ilmu tertentu. Posisi ini hanyalah bersifat sementara, karena mahasiswa adalah kader-kader/ penerus untuk negara. Mahasiswa sebagai ahli waris dari suatu negara, penerus cita-cita bangsa dan masa depan bangsa. Mahasiswa harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, berbudi pekerti, mempunyai iman yang kuat, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global, memiliki tanggung jawab untuk memajukan negara menjadi lebih baik kedepannya dan mewujudkan cita-cita bangsa di masa depan.

Jejak perjalanan mahasiswa untuk bangsa indonesia sangatlah mengesankan, mulai dari pra kemerdekaan, masa orde lama, orde baru, reformasi sampai saat ini. Peran mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pertama kali dimulai sejak kebangkitan bangsa atau berdirinya pergerakan budi utomo tepatnya tanggal 20 Mei 1908. Melalui proses kebangkitan bangsa, para pemuda telah menggelorakan semangat perjuangan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak terpecah belah dalam suku, ras, agama, dan sebagainya. Selanjutnya dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, mahasiswa memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. Pada proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 para mahasiswa ikut membantu dalam pembentukan kemerdekaan bangsa. Pada tahun 1998 pergerakan mahasiswa yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa mahasiswa selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan dan pembangunan bangsa.

Baca Juga :   Semangat Perjuangan Puputan Margarana Yang Menginspirasi Generasi Muda 

Ada slogan yang menyatakan bahwa “Pemuda harapan bangsa atau Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada Pemudanya”. Dari slogan diatas menunjukkan bahwa pemuda atau Mahasiswa memang akan menjadi penerus dari generasi sebelumnya, karena ditangan pemudalah estafet kepemimpinan berikutnya akan dilimpahkan. Para Pemuda atau Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang ditantang untuk memperlihatkan kemampuan untuk memerankan peran itu. Mahasiswa bukan menjadi pelaku pasif atau menjadi penonton dari perubahan sosial yang sedang dan akan terjadi, tetapi harus mewarnai perubahan tersebut.

Sebagai seorang pemuda, mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam pembangunan nasional, diantaranya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. Oleh karena itu, menurut UU Kepemudaan, para pemuda dan juga mahasiswa harus mampu berperan sebagai Agent Of Change, Social Control, dan Iron Stock. Peran mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan ialah perubahan ke arah yang lebih baik atau positif. Perubahan dalam diri sendiri merupakan hal utama yang harus dirubah. Dengan mahasiswa sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan mampu mendorong, memotivasi, dan mempelopori terjadinya pembaruan. Peran mahasiswa sebagai social control dengan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dengan berbagi bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa. Peran mahasiswa yang terakhir adalah iron stock atau mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan generasi yang sebelumnya. Mahasiswa haruslah aktif di bangku perkuliahan untuk mengembangkan softskillleadership untuk menjadi calon pemimpin masa depan.

Sosial dan politik memiliki hubungan yang erat. Bisa dilihat saat sedang pemilu, politik terjun langsung ke dunia sosial masyarakat. Perkembangan Sosial dan Politik di Indonesia dapat dilihat lewat dinamika dalam masyarakat. Dalam hal sosial, melihat dari kehidupan masyarakat Indonesia yang belum seluruhnya terpenuhi kehidupannya, masih ada daerah-daerah yang belum mendapatkan kehidupan yang nyaman, jauh dengan masyarakat-masyarakat sekitar, ada kesenjangan antara daerah di perkotaan maupun pedesaan. Sebenarnya masalah sosial erat kaitannya juga dengan masalah ekonomi, budaya, dan agama. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Sosial Ibu Khofifah, masih saja banyak berjuta-juta anak yang terlantarkan. Dengan adanya masalah ini, Kementerian sosial mengadakan pemetaan untuk anak-anak dan melakukan program kesejahteraan anak. Dalam hal ini, sebagai mahasiswa sebagai jiwa-jiwa anak muda jiwa sosial haruslah ikut berbagi kepada anak-anak yang dirasa membutuhkan bantuan, ulur tangan, sebagai mahasiswa bisa memberikan pendidikan/pengajaran kepada mereka.

Pengabdian kepada masyarakat termasuk Tri Dharma perguruan tinggi yang wajib dijalankan karena mahasiswa merupakan insan-insan pencetak masa depan. Pengabdian kepada masyarakat, menurut UU No. 12 Tahun 2012 adalah aktivitas memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mahasiswa dapat memanfaatkan disiplin ilmu di jurusannya masing-masing untuk di aplikasikan berupa teknologi yang berguna untuk masyarakat. Contohnya seperti alat pengering ikan dari jurusan saya yang diaplikasikan untuk warga desa Nambangan Perak Kenjeran Surabaya. Dan mahasiswa dapat juga dapat melakukan gerakan peduli lingkungan, penyuluhan, bakti sosial, seperti melakukan penggalangan dana jika ada daerah yang terkena bencana alam, mahasiswa bisa melakukan penggalangan dana dari jurusan masing-masing, kemudian ke institut / universitasnya kemudian nanti bisa juga turun ke jalan untuk meminta bantuan warga-warga sekitar.

Melihat kasus korupsi yang terus terjadi di negara Indonesia, menjadikan masyarakat menjadi geram. Mahasiswa / pemuda sebagai pemegang estafet kepemimpinan, calon pemimpin masa depan harus membekali diri dengan sebaiknya-baiknya dengan ilmu pengetahuan, iman yang kuat, dan ibadah yang baik. Pada saat ini, peran mahasiswa dalam politik, mahasiswa lebih menjadi pengingat bagi pemerintah yang melakukan kecurangan. Kepedulian mahasiswa di Indonesia terhadap dunia politik cukup besar dalam media sosial. Saat adanya info politik, para mahasiswa atau pemuda serempak memberikan postingan dan komentar-komentar di media sosial ramai bahkan hingga menjadi trending topic. Dapat dilihat dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang bekerja sama dengan Pusat Kajian dan Komunikasi Universitas Indonesia (Puskakom UI), pada akhir 2014 tercatat jumlah pengguna internet (netizen) di Indonesia mencapai 88,1 juta. Dari jumlah tersebut, 49,0 persen atau mayoritas pengguna internet berusia 18-25 tahun, disusul yang berusia 26-35 tahun sebanyak 33,8 persen, dan usia 35-45 tahun sebanyak 14,6 persen. Ini merupakan potensi Indonesia untuk para pemuda / mahasiswa memberikan masukan, saran kepada pemerintah dalam bidang politik dan ikut serta berpartisipasi dalam kemajuan politik di indonesia. 

Baca Juga :   Kebangkitan Ekonomi Nasional Masa Hindia-Belanda Abad XX : Sebuah Studi Gerakan Ekonomi Nahdlatut Tujjar

Peran mahasiswa / pemuda juga cukup baik di kegiatan pemilu dan dukungan mereka dalam setiap pemilu juga tak pernah surut. Mahasiswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rakyat, hingga mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi untuk rakyat. Seperti yang dilakukan oleh BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), mereka melakukan aksi nyata serentak di indonesia pada tanggal 12 Januari 2017. Mereka menuntut permasalahan-permasalahan dengan menyampaikan aspirasi, mengingatkan dan meluruskan langkah pemerintah untuk kepentingan rakyat. Mahasiswa dituntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih kreatif dan produktif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa ini.

Pemikiran mahasiswa dalam dunia perpolitikan sangat kritis terhadap kebijakan-kebijakan politik, kemampuan berpolitik mereka baik, dan ini bisa menjadi suatu pembaharuan dalam dunia politik. Dan para pemuda / mahasiswa diharapkan memiliki semangat dalam membangun bangsa ini, dan dapat berpartisipasi di bidang politik melalui media sosial dengan cara yang benar ataupun dengan aksi nyata yang benar.

Berikut beberapa upaya yang bisa dijalankan mahasiswa untuk menjadikan Indonesia lebih maju dalam Sosial Politik, antara lain :

  1. Sadar bahwa manusia merupakan makhluk Sosial, karena manusia adalah makhluk sosial, jadi manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia hidup saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya untuk keberlangsungan hidup.
  2. Memperbaiki diri dan Melakukan Perubahan. Mahasiswa harus mengintrospeksi dirinya, baik secara kognitif, afektif dan psikomotor. Mulai menentukan tujuan, dan fokus terhadap tujuan yang ingin diraih. Dan tidak hanya terpaku pada dunia saja, tetapi akhirat juga.
  3. Mengembangkan IPTEK. Mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh di bangku perkuliahan, agar dapat memanfaatkan disiplin ilmu di jurusannya masing-masing untuk di aplikasikan berupa teknologi yang berguna untuk masyarakat di Indonesia.
  4. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa di masa depan dan melakukan estafet kepemimpinan berikutnya. Salah satu wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda adalah dengan mengikuti organisasi, sebab organisasi merupakan sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut dan organisasi merupakan bentuk kecil dari pemerintahan di Indonesia.
  5. Melakukan kontrol terhadap kebijakan pemerintah. Mahasiswa peka terhadap kebijakan pemerintah, menyampaikan aspirasi, memberi pendapat dan solusi untuk memperbaiki kondisi sosial politik di Indonesia.

Dilihat dari keseluruhan pemaparan, peran mahasiswa dalam sosial dan politik untuk mewujudkan Indonesia lebih maju, mahasiswa sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pembangunan dan perubahan sosial. Mahasiswa menjadi aktor dari pembangunan dan perubahan bangsa Indonesia. Peran mahasiswa sebagai Agent of changesocial control, dan iron stock. Sebagai mahasiswa patut melakukan beberapa upaya yang dijelaskan di atas, dan mengusahakan yang terbaik untuk Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju.

Referensi

Buku

Budiardjo, M. (2008). Dasar – Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi. Gramedia Pustaka Utama.

Internet

Akbar, W. (2017, January 12). Aliansi BEM se-Indonesia Gelar Demo Serentak Hari Ini. CNN Indonesia. Retrieved November 16, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170112063112-20-185735/aliansi-bem-se-indonesia-gelar-demo-serentak-hari-ini

Kure, E. (2015, March 30). Mayoritas Netizen di Indonesia Berusia 18-25 Tahun. BeritaSatu.com. Retrieved November 16, 2023, from https://www.beritasatu.com/news/261297/mayoritas-netizen-di-indonesia-berusia-1825-tahun

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Related Posts