Mengenal Tokoh Polimer Ibnu Sina: Sang Penulis Cendekiawan Islam

Ibnu Sina yang dikenal sebagai Avicenna dalam tradisi Barat adalah salah satu tokoh polimat yang dipandang sebagai dokter, astronomer, dan penulis terpenting dari Zaman Keemasan Islam yang merupakan zaman penting dalam sejarah Pendidikan Islam. Ia hidup pada abad ke-10 dan ke-11 Masehi, di zaman keemasan peradaban Islam di Timur Tengah. Ibnu Sina bukan hanya seorang cendekiawan dalam bidang kedokteran dan filsafat, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan Islam.

Oleh Adelia Syafitri

Salah satu karya terpenting Ibnu Sina dalam pendidikan Islam adalah kitab Al-Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine). Buku ini menjadi standar dalam pendidikan kedokteran di dunia Islam selama berabad-abad. Selain itu, Ibnu Sina juga menulis banyak buku dan esai tentang berbagai topik termasuk filsafat, logika, Matematika, dan Astronomi. Karya-karyanya ini digunakan sebagai bahan ajar di madrasah-madrasah dan universitas-universitas Islam pada masa itu.

Pendidikan Islam yang diajarkan oleh Ibnu Sina didasarkan pada nilai-nilai keilmuan yang kuat. Ia meyakini bahwa pendidikan harus berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap materi yang diajarkan. Ia juga menekankan pentingnya logika dan pemikiran kritis dalam pembelajaran. Ibnu Sina sendiri merupakan seorang filsuf yang sangat dihormati dan ia mengintegrasikan gagasan-gagasan filsafat Yunani dengan ajaran Islam. Pendekatan ini memengaruhi pendekatan pendidikan di dunia Islam selama berabad-abad.

Ibnu Sina juga mendorong adanya pendidikan yang inklusif dan universal. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus terbuka bagi semua orang tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau gender. Ia tumbuh dalam keluarga yang kurang mampu, tetapi mampu mencapai kesuksesan melalui kesempatan pendidikan yang diberikan kepadanya. Ibnu Sina mendirikan madrasah dan mengajarkan murid-muridnya dengan penuh semangat, termasuk perempuan, yang pada masa itu tidak umum mendapatkan pendidikan formal.

Ibnu Sina menulis secara ekstensif pada filsafat Islam awal, terutama mata pelajaran logika, etika, dan metafisika, termasuk risalah bernama Logika dan Metafisika. Sebagian dari karya-karyanya ditulis dalam bahasa Arab dan beberapa dalam bahasa Persia. Signifikansi linguistik bahkan sampai hari ini adalah beberapa buku yang ia tulis dalam bahasa Persia hampir murni (terutama Danishnamah-yi ‘Ala’, Filsafat untuk Ala ‘ad-Dawla’).

Kontribusi pendidikan Ibnu Sina tidak hanya berdampak selama masa hidupnya, tetapi juga melebihi zamannya. Karyanya terus dipelajari dan disalin oleh para sarjana dan pendidik Islam setelahnya. Kitab Al-Qanun fi al-Tibb terutama tetap menjadi rujukan utama dalam pendidikan kedokteran di dunia Islam selama berabad-abad. Gagasan-gagasannya tentang pendidikan inklusif dan universal juga memberikan inspirasi bagi banyak tokoh pendidikan di masa depan.

Bagi banyak orang, dia adalah “Bapak Kedokteran Modern”. Berikut ini karya tulisan yang dilahirkan oleh Ibn Sina dan berpengaruh besar terhadap generasi penerusnya.

1. Kitab Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine)

Buku yang terbagi atas tiga jilid ini pernah menjadi satu-satunya rujukan dalam bidang kedokteran di Eropa selama lebih kurang lima abad. Buku ini merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini di timur. Buku ini di telah diterjemahkan ke bahasa Latin. 

Kitab ini selain lengkap, juga disusun secara sistematis. Dalam bidang Materia Medica, Ibn Sina telah banyak menemukan bahan nabati baru Zanthoxyllum budrunga, yang mana tumbuh-tumbuhan banyak membantu terhadap beberapa penyakit tertentu seperti radang selaput otak (Meningitis). 

2. Kitab Ash-Shifa

Sebuah karya kitab dalam bidang filsafat. Kitab ini antara lain berisikan tentang uraian filsafat dengan segala aspeknya. Dikarenakan sangat luas cakupannya, maka bermunculan nama-nama terjemahan yang dilakukan oleh para ahli terhadap hasil karya filsafat Ibn Sina ini. Karya ini merupakan titik puncak filsafat paripatetik dalam Islam. 

Baca Juga :   Apa Itu Ayat Muhkam Dan Mutasyabih?

Kitab ini terdiri dari 18 jilid yang berisikan uraian tentang filsafat yang mencakup empat bagian yaitu: Ketuhanan, Fisika, Matematika, dan Logika. Dalam kitab ini juga ditemukan beberapa pemikirannya tentang pendidikan.

3. Kitab An-Najat

Sebuah karya kitab yang berisikan ringkasan dari kitab Ash-Shifa. Kitab ini ia tulis untuk para pelajar yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu hikmah. Selain itu, buku ini juga secara lengkap membahas tentang pemikiran Ibn Sina tentang ilmu Jiwa.

4. Kitab fi Aqsami al-‘Ulumi al-‘Aqliyyah

Sebuah karya kitab dalam bidang ilmu Fisika. Buku ini ditulis dalam bahasa Arab dan masih tersimpan dalam berbagai perpustakaan di Istanbul. Diterbitkan pertama kali di Kairo pada tahun 1910 M. Sedangkan terjemahannya dalam bahasa Yahudi dan Latin masih terdapat hingga sekarang.

5. Kitab Lisanu al-‘Arab

Kitab ini merupakan hasil karyanya dalam bidang sastra Arab. Kitab ini berjumlah mencapai 10 jilid. Menurut suatu informasi menjelaskan bahwa buku ini disusun sebagai jawaban terhadap tantangan dari seorang pujangga sastra bernama Abu Manshur al- ubba’I di hadapan Amir ‘Ala ad-Daulah di Isfahan.

Dalam kesimpulannya, Ibnu Sina merupakan tokoh penting dalam sejarah Pendidikan Islam. Melalui karyanya yang luas dan pemikiran inovatif. Ia memberikan sumbangan berharga bagi pendidikan di dunia Islam. Pendidikan yang dipromosikan oleh Ibnu Sina didasarkan pada penguasaan ilmu pengetahuan, logika, pemikiran kritis, adil, inklusif, dan universal. Karyanya masih terus dipelajari dan menginspirasi pendidik hingga saat ini.

Referensi

 Ulum, Sohibul AR. 2019. Ibnu Sina : Sebuah Biografi. Yogyakarta : Socialty

Gozali, Mukhtar. 2016. Agama dan Filsafat Dalam Pemikiran Ibnu Sina : Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 1 No 2

Rahmansyah, Aditya. 2019. Ibnu Sina dan Filsafat Jiwa.  Yogyakarta : Universitas Gajah Mada

Sina, Ibnu. 1952. Risalah fi Ma’rifat al-Nafs al-Natiqah wa Ahwaliha. Kairo

Muhammad ‘Atof ‘Aroqi, Al-Falsafah At-Tobi’iyatu ‘Inda Ibn Sina (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1991).

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Related Posts