Pabrik Es Minerva Kupang Dirancang Oleh Bung Karno?

Di sepanjang jalan Siliwangi, Kelurahan Kampung Solor, Kota Kupang, berjejer bangunan tua yang menjadi saksi tumbuh kembang Kota Kupang. Salah satu bangunan tua tersebut adalah gedung eks pabrik es Minerva. Bangunan ini berdiri tepat di samping kawasan pasar malam Kota Kupang. Selain berada di samping pasar malam Kota Kupang, bangunan ini juga berdiri di samping bangunan eks Kantor Listrik Kupang atau pada zaman kolonial disebut sebagai kantor Elektrische centrale te Koepang  atau EMTO. Sekarang bagunan kantor listrik ini telah beralih fungsi menjadi dealer resmi otomotif milik PT Sulung Budi.

Oleh Yakhin Maufa

Pabrik es Minerva dulunya adalah usaha milik konglomerat lokal Kota Kupang bernama Tjion Koen Sion. Sebelum memiliki usaha pabrik es di awal abad 20, Tjion Koen Sion memiliki beberapa usaha seperti pembangkit listrik, bioskop, pompa bensin, pabrik limun, dan pelayanan angkutan pos ke pedalaman. Pabrik Es Minerva didirikan  oleh Koen Sion karena melihat kebutuhan nelayan ikan akan es batu sebagai bahan pengawet. Alhasil, pabrik es ini menjadi pemasok es utama bagi nelayan-nelayan yang berlabuh di pelabuhan Kupang pada waktu itu. 

Selain menjadi pemasok es bagi nelayan di sekitar pelabuhan Kupang, pabrik es ini juga sering dijadikan tempat pertunjukan oleh Koen Sion pada hari-hari besar seperti tahun baru Cina. Surat kabar Pewarta Timor edisi 17 Februari 1940 pernah melaporkan bahwa pengusaha Koen Sion mengadakan pertunjukan di pabrik esnya meski dalam keadaan krisis keuangan. Pertunjukkan yang ditampilkan berupa pertunjukan sirkus seperti bersepeda sambil lepas tangan dan penampilan grup lawak yang bernama Dato dan Giok.

Terdapat sebuah fakta menarik dari bangunan pabrik ini. Ada pendapat yang menyatakan bahwa bangunan pabrik es ini dirancang langsung oleh Bung Karno. Pendapat ini disampaikan oleh anak Raja Ketiga Kupang, Leopold Nisnoni dalam wawancara yang dimuat oleh harian Pos Kupang 7 Juni 2017. Leopold Nisnoni menyatakan bahwa dirinya diceritakan langsung oleh Koen Sion bahwa bangunan pabrik es ini dirancang oleh Bung Karno. Akan tetapi, informasi yang berbeda disampaikan oleh cucu Koen Sion, Muljadi Pineng Sulung. Berdasarkan wawancara yang dimuat di website komunitas arsip Merekam Kota, Muljadi menyampaikan bahwa gedung yang dirancang Bung Karno pada masa pembuangannya di Ende adalah gedung Kantor Listrik atau EMTO. 

Kedua pendapat ini belum dapat dikatakan kuat. Perlu ada lagi penelusuran lebih lanjut mengenai sejarah pembangunan pabrik es ini. Ada beberapa alasan yang membuat pendapat ini belum kuat. Salah satu alasannya berhubungan dengan aspek status narasumber dalam sejarah lisannya. Perlu dipahami bahwa narasumber dalam sumber sejarah lisan haruslah orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut secara langsung. Apabila tidak ada narasumber yang terlibat langsung, dalam menyeleksi sumber lisan pun harus kritis terutama soal perbandingan usia sumber lisan. Menurut jurnal penelitian Darban yang berjudul Sejarah Lisan Memburu Sumber Sejarah dari Para Pelaku dan Penyaksi Sejarah,  apabila usia narasumber dalam sejarah lisan lebih muda dari peristiwa sejarah tersebut, maka dapat dikatakan bahwa narasumber tersebut adalah parowi kedua atau ketiga yang  hanya menceritakan kisah dari sumber lain. Kedua narasumber dalam sumber sejarah lisan tentang perancang gedung eks pabrik es Minerva hanyalah sumber yang menceritakan sumber sejarah yang diceritakan sumber lain dan tidak terlibat langsung dalam peristiwa sejarahnya. Oleh karena itu, perlu ada penelusuran lebih lanjut mengenai peristiwa bersejarah ini.

Baca Juga :   Waljinah, Si Walang Kekek dari Surakarta dan Ratu Keroncong Indonesia

Referensi

Darban, A. A. Sejarah Lisan Memburu Sumber Sejarah dari Para Pelaku dan Penyaksi Sejarah. Humaniora, no. 4, 1997, doi:10.22146/jh.v0i4.1908

Merekam Kota. (2020). Tjion Koen Siong; Pabrik Es, Bioskop, Pembangkit Listrik, Pompa Bensin, dan Layanan Pos Pertama di Kupang. merekam kota. Retrieved May 7, 2023, from https://merekamkota.org/

van Klinken, G., & Berenschot, W. (2016). In search of middle indonesia: Kelas Menengah di Kota-Kota Menengah. KITLV-Jakarta dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Related Posts