Islam dan Ideologi Sosialisme Menurut H.O.S. Tjokroaminoto

Berkembangnya ilmu pengetahuan berdampak pada kemunculan berbagai ideologi. Masing-masing ideologi memiliki ciri khas tersendiri. Ideologi mengarah kepada seperangkat gagasan yang memengaruhi pola pikir dan kehidupan dari seseorang. Komunisme, Kapitalisme, Fasisme, Liberalisme dan Sosialisme merupakan contoh-contoh ideologi yang  familiar di dunia. Ideologi-ideologi tersebut masuk dan berkembang ke Indonesia seiring dengan datangnya para penjajah ke Indonesia.

oleh : Indera Robby Ramdhani

Dalam hal ini penulis tidak akan membahas seluruh Ideologi tersebut secara detail, tetapi penulis ingin mencoba membahas ideologi Sosialisme yang dikatakan oleh H.O.S Tjokroaminoto. Tjokroaminoto mengatakan bahwa sosialisme memiliki keterkaitan dengan Ideologinya Islam. H.O.S Tjokroaminoto merupakan salah satu tokoh besar bangsa. Beliau merupakan pemimpin dari organisasi pergerakan Sarekat Islam (SI). Selain itu, H.O.S Tjokroaminoto dikenal sebagai seorang “guru bangsa”. Mengapa demikian? Karena Soekarno, Samaun, Kartosuwiryo merupakan beberapa tokoh yang lahir dari didikan dari H.O.S Tjokroaminoto di rumah kos miliknya.

H.O.S Tjokroaminoto dilahirkan pada tanggal 16 Agustus 1882. Tokoh bangsa yang masa kecilnya sering disapa Oemar Said ini terlahir dari keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Raden Mas Tjokromiseno merupakan seorang Wedana atau Asisten Residen. Sementara kakeknya yang bernama Raden Mas Adipati Tjokronegoro merupakan seorang yang pernah menjabat sebagai Bupati Ponorogo. Selain sebagai seorang yang memiliki keturunan bangsawan, H.O.S Tjokroaminoto juga memiliki nasab ulama dari ibunya. Kyai Bagus Kasan Besari merupakan seorang Ulama yang sangat terkenal di wilayah Jawa Timur merupakan kakek H.O.S Tjokroaminoto dari keturunan ibunya. Maka tak heran jikalau H.O.S Tjokroaminoto setelah dewasa menjadi seorang pemimpin yang berjiwa Islami.

Rumah H.O.S Tjokroaminoto

Sumber : https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/19/01/29/pm373i335-mengintip-rumah-tinggal-guru-para-pendiri-bangs

Sebagai seorang pemimpin yang berjiwa Islami, beliau selalu berusaha memperjuangkan hak-hak umat islam. Selain itu, beliau juga cukup aktif menulis. Surat Kabar Oetoesan Hindia menjadi media H.O.S Tjokroaminoto untuk menuangkan tulisan yang dipikirkannya. Menulis bagi H.O.S Tjokroaminoto adalah salah satu metode dalam menyebarluaskan gagasan mengenai agama dan umat Islam di Indonesia. Karya-karya yang dihasilkan seperti Islam dan Sosialisme (1924), Program Asas dan Program Tandhim Partai Sarekat Islam Indonesia (1930), Tarich Agama Islam, Riwayat dan Pemandangan atas Kehidupan dan Perjalanan Nabi Muhammad (1931), dan Reglemen Umum Bagi Ummat Islam (1934). Salah satu karya beliau yang paling fenomal yaitu buku Islam dan Sosialisme.

Buku tersebut ditulis dan diterbitkan oleh H.O.S Tjokroaminoto pada November 1924. Buku tersebut ditujukan untuk membendung kedatangan ideologi-ideologi yang sedang berkembang di Indonesia pada waktu itu. Buku yang ditulis oleh H.O.S Tjokroaminoto menjadi perbincangan hangat oleh berbagai pihak, dan menjadi salah satu buku yang paling dicari untuk dibaca serta dipahami pada masanya. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa terdapat beberapa persamaan antara Islam dan Sosialisme. Menurut H.O.S Tjokroaminoto, falsafah hidup dan teori teori yang ada dalam ideologi Sosialisme sebenarnya sudah diterapkan ketika Nabi Muhammad SAW hidup. 

Ideologi Sosialisme merupakan sebuah ideologi yang muncul sekitar abad ke-19. Tepatnya ketika istilah sosialisme pertama kali muncul di Prancis sekitar tahun 1830.  Sosialisme adalah ideologi yang beranggapan bahwa kepemilikan bersama merupakan cara hidup yang paling baik. Sosialisme tidak menyukai adanya hak milik pribadi karena hak milik pribadi membuat manusia egois dan menghancurkan keselarasan masyarakat yang alami. Sosialisme mengedepankan persamaan hak bagi semua lapisan, golongan, dan kelas masyarakat dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran. Sosialisme berusaha untuk  membuat masyarakat makmur dan sejahtera secara merata dalam hal ekonomi.

Baca Juga :   Sejarah dan Pemikiran Sosialisme Partai Nazi Jerman

Islam merupakan salah satu agama yang ada di dunia dan banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Dalam bukunya tersebut dijelaskan bahwa yang menjadi dasar sosialisme adalah persaudaraan. Dalam hal  itu, Al-Qur’an selaku kitab suci umat agama islam telah menjelaskan bahwa “Sesungguhnya seluruh umat Islam itu bersaudara/bersatu”. Selain itu, terdapat perintah-perintah agama yang dianggap bersifat Sosialistik seperti melaksanakan Ibadah Shalat, dan Ibadah Haji. Dua perintah agama tersebut menyerukan untuk berkumpul di suatu tempat dan tidak memandang kaya serta miskin, suku bangsa, warna kulit, dan tingkat pendidikan. Perintah agama tersebut dilakukan dengan senang hati dan penuh rasa persaudaraan. Selain itu, perintah agama tersebut mencakup asas-asas persamaan dan persaudaraan yang ada dalam sosialisme.

Gambar. H.O.S Tjokroaminoto (Sumber: http://ikpni.or.id/hos-tjokroaminoto-hanoman-jagoan-pidato/ )

Dalam Agama islam selain terdapat dua perintah tersebut yang memiliki keterkaitan dengan Sosialisme, terdapat contoh anjuran lain yang bersifat sosialistik. Al-Qur’an dan Hadist menganjurkan umat islam untuk bersedekah. Dalam agama Islam, memberi sedekah adalah anjuran dan sedekah hendaklah diberikan oleh orang kaya kepada orang miskin. Dalam hal tersebut masyarakat diperintahkan untuk mengutamakan keperluan bersama (umum) dibanding keperluan sendiri. Dalam agama Islam dilarang menumpuk harta pribadi dan tidak peduli sama sekali dengan masyarakat yang sedang kelaparan. Hal ini sejalan dengan apa sosialisme yang mengedepankan kehidupan serta kesejahteraan Bersama bukan pribadi/individu.

Nabi Muhammad SAW juga memiliki sifat dan perilaku serta aturan-aturan yang bersifat sosialistik. Nabi Muhammad SAW selaku pemimpin dalam masyarakat Islam sangatlah dekat dengan pengikut serta sahabatnya. Beliau menjalin kedekatan yang luar biasa dengan masyarakat Muslim, tidak ada perbedaan antara mereka, membaur menjadi satu dalam sebuah masyarakat. Dalam peraturan yang diterapkan Nabi Muhammad dan tertera juga dalam kitab suci umat Muslim, Nabi Muhammad melarang masyarakat untuk berbuat riba dan memiliki sifat materialisme. Melalui perilaku dan larangan tersebut, umat Islam mencegah agar munculnya suatu sistem kapital yang menumpuk harta kekayaan untuk keperluan individu. Dalam Sosialisme sitem kapital juga sangat dilawan dan hendaknya dijauhi oleh setiap masyarakat yang menganut paham sosialisme.

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan, bahwasannya terdapat keterkaitan antara Islam dan Sosialisme. Islam sejak zaman dahulu sudah menjalankan sosialismenya atau disebut oleh H.O.S Tjokroaminoto sebagai sosialisme Islam dan tidak terpengaruh dengan bangsa barat. Secara umum jika disimpulkan terdapat tiga pokok sosialisme Islam menurut H.O.S Tjokroaminoto yaitu kemerdekaan (vrijheid-liberty), persamaan (gelijk-qualty), dan persaudaraan (broederchap-fraternity). Jauh sebelum sosialisme muncul dan berkembang, masyarakat Muslim sudah mempraktikan asas-asas sosialisme dalam kehidupannya bukan hanya sekedar teori saja. 

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Soekarno. (2015). Nasionalisme, Islamisme, Marxsisme  Pikiran-Pikiran Soekarno Muda. Bandung : Sega Arsy.

Tjokroaminoto. (2018). Islam dan Sosialisme. Bandung: Sega Arsy.

Yatim, Badri. (2018). Sejarah Peradaban Islam. Depok: Rajawali Pers.

Wikandaru, Reno. (2016). Landasan Ontologis Sosialisme. Jurnal Filsafat, 26(1), 112-135.

N Iswara, Raditya. (1 November 2021). Sejarah Hidup H.O.S Tjokroaminoto: Pemimpin Abadi Sarekat Islam. Tirto.Id. https://tirto.id/sejarah-hidup-hos-tjokroaminoto-pemimpin-abadi-sarekat-islam-dcbE.

N Iswara, Raditya. (1 Desember 2017). H.O.S Tjokroaminoto Memadukan Islam dan Sosialisme. Tirto.Id.  https://tirto.id/hos-tjokroaminoto-memadukan-islam-dan-sosialisme-cwW1.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts